Sabtu, 26 Mei 2012

skenario (dendam akan menghancurkan persahabatan)


Narator : Siang itu, Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina sedang duduk santai di kantin
Meisya : eh… kalian mau mesan minuman apa?
Delia : aku mau mesan es jeruk
Salsa : aku juga mau jeruk
Meisya : ya sudah semuanya es jeruk aja ya….
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Florina : oke deh…
(Meisya pun pergi memesan minum)
Narator: beberapa menit kemudian pelayan pun datang membawa minum)
Pelayan : ini minumnya, harganya 12000,-
Fira : biar aku aja yang bayar, aku kan belum pernah nraktir kalian
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Forina : makasih Fira..
Fira : gapapa kok
Narator : Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina memang bersahabat dekat, mereka sudah bersahabat sejak dulu, mereka pun sangat akrab
(suara bel masuk)
Rara: udah bel tuh ayuk kita masuk
(mereka pun menuju kelas)
Guru : anak-anak sekarang kita akan belajar matematika, minggu lalu kita sudah belajar tentang lingkaran, sekarang saya akan menjelaskan tentang  garis singgung lingkaran
(Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina sedang mengobrol)
Narator : saat guru sedang mengajar, Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina malah asik mengobrol, mendengar itu guru langsung marah
Guru : diam semua!
(Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina langsung terdiam)
Guru: coba kalian kerjakan soal ini!
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina: gatau bu….
Guru: sekarang ibu maafkan, tapi kalau diulangin lagi kalian akan di hokum
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina : iya bu…
Narator : keesokan harinya
Guru : anak-anak, sekarang kita akan belajar ipa, kita akan membuat telur asin, silahkan keluarkan bahan-bahannya
Florina : eh.. kalian pada bawa bahan-bahannyakan?
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira : bawa dong….
(mereka pun membuat telur asin)
Delia : ih… kok abu gosoknya banyak banget sih..
Meisya : memang segini kale…
Salsa :  tapi setau aku gak sebanyak itu deh…..
Rara : Tapi setau aku seperti ini deh….
Fira : sini gera sama aku aja (sambil mengambil abu gosok)
Florina: ih… kalian kok gak percaya? Benar kata Meisya dan Rara memang segitu abu gosoknya
Delia: tapi gak sebanyak itu… iya kan salsa Fira...
Salsa, Fira: iya
Meisya : sini geura sama aku, (sambil merebut abu gosok dari tangan Fira)
Fira, salsa dan Delia  : sama kami aja
Meisya Florina dan Rara : sama kami aja…
Fira, salsa dan Delia  : sama kami aja
Meisya Florina dan Rara : sama kami aja
( abu gosok nya pun tumpah, dan mereka pun terjatuh)
Guru : kalian ini apa-apaan! Sekarang, nilai kalian akan dikurangi dan bersihkan abu gosok yang tumpah ini!
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina : iya bu…
(mereka pun mengambil sapu dan membersihkannya)
Delia : kalian sih…. Nilai kita jadi dikurangin (pada meisya, florin dan Rara)
Meisya : kok nyalahin kita sih
Fira : yaiya lah….
Florina : eh, kalian tuh yang salah! ( pada Delia, Salsa Fira)
Salsa : kok jadi nyalahin kita
Rara : siapa lagi? Kalian gak percaya sama kami
Delia, Salsa Fira: kalian yang salah
Florina, Rara dan Meisya : kalian yang salah
(menyanyikan lagu                                   )
Narrator : persahabatang mereka pun pecah, mereka pun terpecah menjadi dua bagian, Delia, Salsa dan Fira berencana akan membalas dendam pada Florina, Rara dan Meisya, Florina Rara dan Meisya juga akan membalas dendam pada Delia, salsa dan Fira
(saat pelajaran di mulai)
Delia : eh nanti kalian ngasih kertas ini ke Florina, Rara dan Meisya ya…. Aku mau ngelempar kertas yang ini ke guru
Salsa dan Fira : sip deh…
(Salsa dan Fira pun memberikan kertas pada Florina, Rara dan Meisya, dan Delia pun melempar pada guru)
Guru: SIAPA YANG MELEMPAR KERTAS INI
(semua terdiam)
Guru : PASTI KALIAN! YANG MEMEGANG KERTAS (kata guru sambil menunjuk Florina, Rara dan Meisya)
Guru : nilai kalian akan saya kurangkan! Dan kalian juga bersihkan koridor sekarang
Florina, Rara dan Meisya: tapi bu….
Guru : sudah sana!
Florina, Rara dan Meisya pun menuju koridor
Narator: disisi lain saat di perpustakaan, Florina, Rara dan Meisya berencana akan membalas dendam
(Florina, Rara dan Meisya sedang merobek buku perpus)
Florina : eh.. kalian kasih buku ini ke Delia, Fira sama Salsa ya….
Rara Meisya : oke deh….
(Rara dan Meisya pun menuju, Delia, Fira sama Salsa)
Rara : eh tolong pegangin dong… aku mau ke kamar mandi
Delia, Fira sama Salsa: huh….dasar manja… (sambil menambil buku)
(sedangkan Florinamenuju petugas perpus)
Florina : pak… lihat deh… aku melihat mereka sedang merobek buku perpus, lihat deh…
Petugas perpus : apa! Akan ku pastikan dulu
(petugas pun menuju Delia, Fira sama Salsa)
Petugas perpus: coba saya liat bukunya
(Delia, Fira sama Salsa pun memberikan Bukunya)
Petugas perpus : APA APAAN INI! KENAPA KALIAN MEROBEK BUKUNYA
Delia, Fira sama Salsa: tapi…..
Petugas perpus : akan aku beri tahukan guru bahasa Indonesia! Nilai kalian pasti akan di kurangi! Dan kalian saya hokum bersihkan Perpus ini!!!!!
(mereka pun membersihkan parpus)
Narator: bel pulang pun berbunyi, Delia, Fira sama Salsa pun menemui Florina, Rara dan meisya
Delia : eh… kalian!
Florina : mau apa kalian!
Fira : kalian senang kita di hokum hah!
Rara : kalian yang duluan!
Meisya : kalian juga senagkan kami dihukum
Salsa : tapi kalian hanya membersihkan koridor! Kami di suruh menyusun buku! Itu sangat susah tau!
Florina : itu aja susah! Dasar cemen
Salsa : apa kau bilang! (sambil ingin memukul, namun ditahan sama Delia dan Fira, salsa pun menendang kursi yang ada di depannya)
(mereka pun menyanyikan lagu )
Narator : mereka pun berantem sehingga membuat kericuhan, melihat itu, kepala sekolah pun datang
Kepala sekolah : kalian ini kenapa!!!! Berantem di lingkungan sekolah!! sekarang juga kalian bersihkan lapangan!!
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina: tapi….
Kepala Sekolah : sekarang!!
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Forina : baiklah….
(mereka pun menuju lapangan)
Delia :eh… saaat kita bermusuhan, aku merasa tidak enak
Meisya : iya, aku lebih suka kita yang dulu, begbagi bersama, mengobrol bersama
Salsa : iya, kalau di pikir-pikir, kita kayak anak kecil, masa hal kecil bisa jadi seperti ini
Rara : iya, persahabatan kita jadi hancur hanya karna dendam
Fira : iya, ternyata dendam bisa menghancurkan persahabatan
Forina : aku kangen persahabatan kita yang dulu
Delia, Meisya, Salsa, Rara, Fira dan Florina : aku mau minta maaf…. (serempak)
(mereka pun berpelukan)
(mereka pun menyanyikan lagu)
The end

Kamis, 24 Mei 2012

Pisang Besar di Pinggir Danau


Pagi belum menjemput, namun aku sudah keluar dari mimpiku, karna aku teringat pesan nenekku “yang mau pergi ke gajah wungkul basok harus bangun pagi! Supaya gak macet! Kalau sudah siang pasti akan macet!” itulah yang dikatakan nenekku dengan suara khasnya
Gajah mungkur adalah waduk yang berada lumayan jauh dari rumah nenekku, tempatnya di monogiri, gajah mungkur juga bisa dijadikan tempat wisata, disana terdapat  banyak permainan air, ada banana buth, jet ski dll
Aku pun  senyum-senyum sendiri membayangkan betapa serunya nanti berlibur bersama keluarga besarku
Sekarang pukul empatt lebih suara adzan sudah terdengar, langsung saja aku mengambil air wudhu dan shalat subuh, berdo’a agar selamat saat perjalanan
Setelah melipat mukena aku membangunkan semua sodara ku yan masih tertidur lelap, lumayan susah membangunkan mereka, aku sedikit kesal, namun akhirnya mereka bangun juga
Pukul tujuh pagi aku disuruh sarapan, sarapan dengan nasi liwet, makanan khas jawa itu sangat menggugah dilidahku, rasanya yang sangat enak iu membuatku selalu ingin memakannya, setelah itu aku menyiapkan pakaian yang akan dipakai di gajahmungku nanti, tidak lupa baju gantinya.
Nenekku sudah siap duluan, beliaupun menyuruh cucunya mandi, akupun langsung melangkah kekamar mandi, nenekku tersenyum melihatku.

Sekarang semua saudaraku sudah mandi, mereka sedang asik berdandan begitu juga aku, aku memakai kurudung robbaniku, aku terlihat cantik di hadapan kaca
Pukul Sembilan sudah di terlihat dijam lama nenekku, semua keluarga besarku sudah menaiki mobil merah miik ayahku, dengan hati senang berangkatlah mobil itu menuju gajah mungkul
“Hari ini aku senang sekali!” gumamku, aku keluar dari mobil merah ayahku melihat betapa indahnya temat gajah mungkul itu, aku dan keluarga besarku berjalan menuju waduk tersebut, disekitar waduk tersebut ada benyak penjual, ada baju-baju, ada yang jualan gantungan khas jawa dan masih banyak lagi, sebelum bermain air, aku dan keluargaku melihat-lihat terlebih dahulu, berfoto-fotoan, makan-makan, setelah itu baru aku dan keluarga besarku bermain air di waduk yang luas tersebut, awalnya aku dan keluarga besarku bermain pasir disisi waduk, lalu aku melihat banana buth di depan mataku, akupun memohon kepada bapakku untuk memperbolehkan aku bermain banana buth, akhirnya bapakku mengizinkannya
Dengan hati yang berbungah-bungah aku duduk di baana buth yang bentuknya seperti balon pisang yang besar bersama saudaraku, aku duduk di depan. Banana buth mulai beraksi.
Setelah selesai memainkan bananabuth aku pun mengganti pakaian ku yng basah, leherku pegal-pegal karna sudah dua kali aku dibanting kedalam air, namun rasa bahagiaku tersebut mengalahkan rasa sakit tersebut
Badanku sekarang sudah kering, aku memasukan pakaian basahku kedalam tas hitamku, aku pun ikut makan dengan keluargaku yang sedang duduk di tikar, tempat yang telah disediakan pedagang makanan untuk makan
Kira-kira, jam duabelas, aku dan keluargaku langsung menuju parkiran, sebelum itu kami belanja-belanja terlebih dahulu, setelah itu baru kami pulang ke rumah nenekku. Pengalaman seru tersebut akan selalu melekat dalam pikiranku